Keputihan sebenarnya merupakan kondisi normal (karena pengaruh hormon). Pada kondisi normal, menurut spesialis kebidanan, dr. Aryo Wicaksana, SpOG, cairan yang keluar berupa lendir, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak menimbulkan rasa pedih atau panas saat berkemih ataupun gatal.
Tapi, bagaimana jika warna keputihan yang Anda alami tidak jernih? Untuk mengetahui kondisi kesehatan area intim, Anda bisa memperhatikan warna keputihan tersebut. Jika warnanya tidak seperti keputihan normal, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
- Berwarna putih kekuningan
Keputihan seperti ini jika teksturnya kental seperti susu dan terjadi bengkak, nyeri, dan gatal-gatal di bagian organ intim, dan nyeri saat bercinta, dapat menjadi tanda adanya infeksi jamur.
- Berwarna kuning atau keruh
Jika kondisi ini disertai dengan perdarahan dari vagina di luar siklus haid dan nyeri saat berkemih, bisa jadi ini merupakan tanda infeksi gonorea.
- Berwarna kuning atau hijau
Jika kondisi ini disertai tekstur berbusa dan beraroma busuk, di tambah nyeri dan gatal saat berkemih, ada kemungkinan terkena infeksi trikomoniasis.
- Berwarna coklat
Ini merupakan keputihan yang seringkali terjadi jika Anda mempunyai siklus haid yang tidak teratur. Jangan sepelekan bila kondisi ini disertai perdarahan dari vagina, dan juga nyeri panggul, karena situasi ini bisa pada penderita kanker serviks maupun kanker endometrium.
- Berwarna abu - abu
Bila keputihan berwarna abu-abu, atau kuning dengan aroma amis, dan disertai rasa panas seperti terbakar, gatal, kemerahan dan bengkak di bibir vagina atau vulva, bisa jadi pertanda adanya infeksi vagina karena bakteri.
*sumber :yahoo news*
0 komentar:
Posting Komentar